PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan mulai tahun ini seriusi program yang merupakan prioritas yang dijanjikan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, yakni fasilitiasi pemasaran produk IKM melalui Wamira Mart. Selain itu juga pembangunan sarana dan prasarana PKL di lahan eks RSUD dan pembangunan sarana PKL di Jalan Dirgahayu.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Drs Abd Fata MSi mengatakan untuk sarana prasana PKl di lahan eks RSUD adalah sebagai tempat menampung PKL dari kawasan Arek Lancor. Sedangkan sarana prasarana penempatan PKL di Jalan Dirgahayu Pemkab menyewa lahan milik Yayasan Darma Siswa Madura yang lokasinya juga di Jalan Dirgahayu.
”Harapan Pak Bupati bulan November bersama dengan hari jadi Pamekasan semuanya akan di launching. Jadi tidak menjadi program prioritas OPD saja tetapi menjadi program prioritas Pemkab Pamekasan, sehingga nanti semua OPD yang punya program prioritas disatukan di acara launching itu akan dibersamakan dengan puncak acara hari jadi Pamekasan bulan November,“ tutur Fata.
Khusus untuk pembangunan Wamira Mart, kata Fata, pihaknya sudah melalukan tahapan mendiskusikan dengan melibatkan banyak pihak. Diantaranya sudah mengumpulkan dan mengundang sejumlah pihak diajak berdiskusi, antara lain dari kalangan akademisi dari Unira, UIM dan STIEBA.
Yang kedua, kata Fata, pihaknya juga melibatkan dan mendiskusikan guna mendapatkan masukan dari unsur praktisi. Karena bentuk kerjasamanya nanti dengan pemilik toko modern, maka Diskop telah mengundang sebagian perwakilan pemilik toko modern itu. Di Pamekasan ini ada sekitar 78 toko modern diluar Alfamart dan Indomart.
Selain itu, lanjut Fata, pihaknya juga mengundang dari unsur organisasi, Hipmi, KNPI, dan unsur lain terkait yang turut serta memberikan kontribusi pemikiran terhadap bagaimana pola kerjasama yang akan dibangun dalam pembentukan Wamira Mart itu.
“Alhamdulillah sudah terbentuk organisasi Tim Pokja Wamira Mart untuk Pamekasan Hebat, terbentuk kepengurusannya, dipimpin Dr Gazali Dekan Fakultas Ekonomi Unira. Sekretarisnya dari STIEBA, kemudian bendaharanya dari KNPI. Mereka akan berdiskusi berkelanjutan, kami akan melaporkan hasil diskusi kepada bupati guna mendapatkan arahan,” jelasnya.
“Kami menginginkan dalam waktu tidak terlalu lama hasil kajian itu sudah menjadi kesimpulan, sekalipun realisasinya tetap menunggu launching Bupati. Jadi kalau dibahas dalam bentuk diskusi, ini enak gitu. Kami sudah menyiapkan pirantinya sehingga ini menjadikan dasar untuk operasional dari Wamira Mart itu,” imbuhnya.
Sementara kaitannya dengan pembangunan dua tempat sarana PKL, Fata mengaku sudah mendatangkan konsultan perencana dan sudah mendiskusikan dengan konsultan perencana itu, disamping juga telah menyiapkan hal lain yang dibutuhkan. Itu dilakukan dalam rangka memberikan kenyamanan sehingga kegiatan berjalan aman dan lancar.
Apakah ada kendala? Fata mengaku ada sedikit riak berupa keinginan PKL agar yang ditampung di eks RSUD itu bukan hanya PKL asal Arek Lancor, namun PKL yang lain juga. Namun permintaan itu sulit dipenuhi karena di eks RSUD itu juga harus ada ruang ruang untuk fasilitas lain misalnya, toilet dan kamar mandi, musholla, lahan parkir yang semunya merupakan sarana pendukung kawasan PKL. (mas)
No comments:
Post a Comment