JAKARTA (DutaJatim.com) - Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) pada 2016 telah berkomitmen ber-ishlah dan bersatu untuk melakukan perbaikan umat (ishlahul ummah) di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial keumatan. Ketiga bidang perbaikan umat sebagai amanah ishlah ini menjadi roh perjuangan dan kekuatan dari Tarbiyah-Perti. Oleh karena itu, komitmen ishlah harus senantiasa dijaga.
“Komitmen ishlah yang diikat dengan perjanjian ini tentu bukan basa-basi, apalagi hanya sebuah hiasan lisan, tapi ini sebuah janji bersama untuk berkontribusi dalam pembinaan umat dan melaksanakan tugas kenegaraan dan kebangsaan," tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H Maruf Amin saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tarbiyah-Perti secara daring di Kediaman Resmi Jalan Diponegoro Nomor 2 Jakarta Pusat, pada Sabtu (19/06/2021).
Dalam acara yang berlangsung hybrid di Hotel Grand Sahid Jaya-Jakarta yang bertajuk “Mencerdaskan Umat untuk Kemakmuran Bangsa Menuju Indonesia Maju”, Wapres menjabarkan keteladanan tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan dari Tarbiyah-Perti, Syekh Sulaiman Arrasuli dalam membangun keumatan, kenegaraan, dan ke-Indonesia-an.
“Pertama, membangun sinergi yang kuat antara ulama, adat, dan umara (pemimpin). Kedua, turut berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Ketiga, turut mengawal dan mengisi kemerdekaan dengan membangun umat melalui pendidikan, dakwah, sosial keumatan, dan sosial politik. Dan keempat, sebagai anggota konstituante tertua, memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan Indonesia saat itu dan ke depan," jelas Wapres.
Lebih lanjut Wapres mengajak untuk memberikan apresiasi terhadap kiprah perjuangan dari Syekh Sulaiman Arrasuli yang sangat gigih ini.
Rekam jejak sejarah dan perjuangan beliau yang sangat intens dan gigih ini, mulai dari gerakan Sumpah Pemuda, kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga era Orde Lama dan Orde Baru, tentu perlu kita apresiasi, imbuhnya.
Sejalan dengan kiprah Syekh Sulaiman Arrasuli tersebut, Wapres menaruh harapan agar perjuangan organisasi Tarbiyah-Perti ke depan juga akan mampu merespons tuntutan zaman.
“Diharapkan dengan komitmen [ishlah], organisasi dapat berkembang kompetitif di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi digital saat ini yang penuh tantangan dan disrupsi, namun juga membawa peluang dan harapan, pesannya
Mengakhiri sambutannya, Wapres mengingatkan bahwa bagian terpenting dari sebuah organisasi adalah aksi nyata bagi kemaslahatan umat.
“Semoga rakernas ini melahirkan pikiran-pikiran cerdas yang dapat dilaksanakan secara konkret dan nyata bagi kemaslahatan umat dan bangsa dalam melaksanakan dakwah yang rahmatan lil ‘alamin, tutup Wapres..
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Tarbiyah-Perti, Basri Bermanda juga menekankan bahwa komitmen ishlah ini harus menjadi pegangan dalam mewujudkan persatuan dan cita-cita organisasi, yaitu; pendidikan, dakwah, dan sosial keumatan.
Dengan adanya ishlah, sebetulnya organisasi serumpun dan organisasi fungsional itu pun otomatis ber-ishlah. Tetapi ada mekanisme yang perlu disesuaikan sebab setiap organisasi terikat pada aturan-aturan rumah tangga dan anggaran dasar. Sudah ada pendekatan-pendekatan, namun ada hal penting dan tidak bisa diubah sama sekali yaitu etiket ahlussunnah wal jamaah dan Mazhab Syafii, tandas Basri.
Rakernas ini dihadiri oleh para Pimpinan Majelis-majelis Pusat, Pengurus Pusat, dan Pimpinan Daerah Provinsi Tarbiyah-Perti dari seluruh Indonesia.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah. (hud)
No comments:
Post a Comment