BANYUWANGI (DutaJatim.com) - Misteri makam yang berada di jalur menuju Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen akhirnya terungkap. Makam tersebut rupanya merupakan petilasan Buju' Linu (mbah buyut Linu) yang disebut-sebut sebagai salah satu raja dari Bali.
Hal ini diungkapkan oleh Misiono, salah satu tour guide di TWA Kawah Ijen. "Jadi di situ, kata orang-orang kuno dulu ada petilasan. Petilasannya Buju' Linu. Katanya sih raja dari Bali dulu," kata Misiono.
Nama Buju' Linu sendiri diambil dari nama sungai yang tepat berada di sebelah makam tersebut.
"Buju' ini bahasa Madura yang artinya mbah buyut. Nama Linu sendiri berasal dari nama Sungai yang berada di sebelahnya. "Dinamai seperti itu karena airnya dipercaya bisa hilangkan linu atau pegal-pegal," ungkapnya.
Makam misterius ini, kata Misiono, sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya saja, memang tidak terlihat jelas seperti sekarang karena dahulunya akses jalan masih belum diperlebar.
"Jadi dari dulu di situ sudah ada batu nisan. Tapi memang tidak kelihatan karena jalan masih sempit. Baru nampak setelah ada pelebaran jalan kemarin. Wajar jika kemudian banyak yang baru tahu sekarang, karena memang sebelumnya tidak nampak dari jalan," tambahnya.
Cerita Mistis
Diakui Misiono, memang ada cerita mistis saat pengerjaan proyek pelebaran jalan di jalur menuju TWA Ijen tersebut. "Saat pelebaran jalan tepat di petilasan itu, alat berat bego menghantam tubuh seekor ular besar hingga mati," ceritanya.
Seketika itu juga, kendaraan bego yang digunakan untuk menggali tanah mengalami trouble hingga tak bisa dinyalakan. Para pekerja pun akhirnya tak bisa melanjutkan proyek untuk sementara.
Pada malam harinya, salah satu pekerja bermimpi ditemui penunggu petilasan itu. Dalam mimpinya, penggarap proyek diminta untuk memperlakukan bangkai ular tersebut layaknya manusia.
"Jadi yang dimakamkan di petilasan itu adalah ular yang mati karena tertimpa alat bego. Itu memang diperlakukan seperti jenazah manusia, karena ada pekerja yang didatangi sosok penunggu di situ," kata Misiono.
Memang penampakan tak lumrah itu, sedikit banyak membuat pengendara yang melalui jalur tersebut merinding. Bahkan beberapa tamu yang diantarkan Misiono acap kali menanyakan hal tersebut kepada dirinya.
"Setelah diberi penjelasan, ya tidak takut lagi. Bahkan, banyak yang akhirnya minta berfoto di sana," tutup pria yang akrab disapa Mis Black ini. (ndc/ozi)
No comments:
Post a Comment