Vanny Tousignant (kiri) |
NEW YORK (DutaJatim.com) - Selain kasus penipuan berkedok investasi yang sempat heboh di kalangan diaspora Indonesia di Amerika Serikat, sekarang ada pula kasus serupa berkedok sebagai produser fashion show. Padahal sejatinya mereka hanya bertindak sebagai calo saja untuk mengantarkan desainer dari Indonesia ke acara fashion show di Amerika.
Karena itu, founder dan produser New York Indonesia Fashion Week (NYIFW), Vanny Tousignant, wanti-wanti agar desainer Indonesia yang hendak menjajal dunia fashion dan mode Amerika Serikat supaya berhati-hati agar tidak tertipu oleh para calo yang mengaku sebagai produser fashion show ini. Mereka biasanya promosi melalui media sosial, seperti Facebook atau Instangram.
"Mereka ini memang dari dulu suka membohongi public. Indonesia community di sini banyak yang sudah tahu tapi pada diam ngga ada yang berani bicara karena merasa tidak enak dan not my business," kata Vanny Tousignant kepada DutaJatim.com dan DutaIndonesia.com Kamis 28 Oktober 2021.
Vanny khawatir desainer Indonesia mengira apa yang ditawarkan para penipu ini benar adanya, padahal aslinya abal-abal. Sebab, untuk menjadi produser fashion show, tidak mudah. "Menjadi seorang produser fashion itu tidak gampang," katanya.
Pertama, Vanny menjelaskan, Production kita atau company kita harus ada dan terdaftar di pemerintah setempat. Kedua, team kita harus ada, mulai dari fashion coordinator, floor director, backstage director, dan lain-lain. "Ketiga, kita harus mempunyai venue, tempat untuk show," katanya.
Selanjutnya harus menyediakan peralatan show mulai dari rak baju, gantungan baju, steamer, banner, red carpet, dan lain sebagainya.
"Di sinilah tugas seorang fashion producer sangat menentukan naik turunnya perusahaan. Kalau pekerjaan seseorang hanya mencari designer dan membawa mereka ke produksi show seperti New York Fashion Week, jelas-jelas jabatannya bukan sebagai Fashion Producer tetapi bisa dibilang apa ya? Kata yang tepat calo, karena mereka hanya mencari desainer dan membawa / mengurus mereka untuk bisa mengikuti fashion show-fashion show yang sudah terdaftar," katanya.
Contohnya desainer yang diurus mereka, antara lain ditawarkan dapat mengikuti show di New York Fashion Week. Lalu apa hasilnya? Para desainer asal Indonesia itu sepengetahuan Vanny banyak yang mengeluh.
"Soal keluhan pernah ada, designer yang dibawa mereka mengeluh ke saya karena service yang dijanjikan tidak sesuai dengan apa yang mereka bayar. Setahu saya ada beberapa di Amerika. Kalau di kami New York Indonesia Fashion Week atau International Fashion and Arts Week tidak pernah terjadi, karena kami mempunyai team marketing sendiri dan kami pun menggandeng beberapa perusahaan untuk meng-kurasi designers maupun UMKM yang ada di Indonesia sebelum mereka datang ke New York," katanya.
Untuk itu, kata dia, para desainer Indonesia bisa mencari informasi dulu di New York Indonesia Fashion Week. Bisa melalui website newyorkindonesiafashionweek.com atau langsung menghubungi langsung Vanny Tousignant.
"Sekarang kami pun menggandeng beberapa organisasi yang namanya cukup dikenal dan mempunyai reputasi terbaik di Indonesia. Belum bisa saya sebutkan sekarang, tetapi nanti akan terlihat siapa yang kami gandeng untuk New York Indonesia Fashion Week ke depannya," katanya. (gas)
No comments:
Post a Comment