PAMEKASAN (DutaJatim.com) -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan beberapa langkah strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi covid-19.
Untuk itu Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, adanya wabah covid-19 berdampak terhadap tingkat kesehatan dan ekonomi masyarakat. Sehingga membutuhkan langkah strategis agar kedua dampak covid-19 ini sama-sama bisa ditekan dengan baik.
Dikatakan, pihaknya tidak bosan bosan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya prokes dan vaksinasi sebagai ikhtiar melindungi diri, keluarga dan masyarakat sekitar agar tidak mudah terpapar covid-19.
Bupati dengan sederet prestasi ini tidak menampik jika masyarakat di daerahnya mudah termakan informasi hoax tentang prokes dan vaksinasi. Akibatnya, tugas pemerintah semakin berat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Pemerintah sedang mendorong prokes ketat, tiba-tiba muncul beberapa diksi lain muncul yang kontra terhadap prokes, saat pemerintah gencar melakukan vaksinasi, tiba-tiba muncul berita hoax. Tugas pemerintahan ini menjadi semakin berat," ungkapnya, Minggu (3/10/2021).
Bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini menjelaskan, ada tiga dampak yang akan mengubah prilaku masyarakat setelah termakan informasi hoax tersebut. Pertama membuat masyarakat ragu atas informasi benar yang disampaikan pemerintah, kedua masyarakat tidak percaya, dan ketiga membuat masyarakat menolak atas kebenaran informasi.
"Untuk mendorong vaksinasi yang masif itu membutuhkan energi ekstra, bukan hanya menyiapkan vaksinator, bukan hanya menyiapkan vaksin, tempat, tetapi ada tanggungjawab lain yang harus ditanggung oleh pemerintah. Edukasi sudah dilaksanakan, tetapi meyakinkan orang yang sudah termakan hoax butuh energi yang luar biasa," tegasnya.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini menerangkan, pihaknya terus berikhtiar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya prokes dan vaksinasi agar ekonomi masyarakat tumbuh dan berjalan sebagaimana mestinya.
Ikhtiar itu dilakukan melalui program masjid tangguh bencana (mastana), pesantren tangguh bencana (santana), dan pasar tangguh bencana (pastana). Melalui program ini, masyarakat yang mau masuk pasar, masjid, serta pesantren harus menerapkan prokes, seperti memakai masker, melewati bilik disinfekan dan mencuci tangan dengan sabun.
"Program program memberikan edukasi dan melaksanakan prokes yang benar di beberapa sektor ini akan terus kita galakkan. Alhamdulillah melalui program itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya prokes dan vaksin terus meningkat," tegasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment