KOTA BATU (DutaJatim.com) - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang terjadi pada Kamis kemarin (4/11/2021) bertambah. Banjir besar ini memporakporandakan lima desa di Kota Batu. Lima desa terdampak banjir di antaranya Desa Punten, Desa Sumber Brantas, Desa Bulukerto, Desa Tulungrejo. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji. Dan satu desa lainnya berada di Kecamatan Batu, yakni Desa Sidomulyo.
Kerusakan terparah akibat banjir dirasakan warga di Dusun Sambong, Desa Bulukerto. Derasnya arus bercampur material lumpur dan gelondongan kayu merobohkan struktur bangunan. Kerugian material lainnya hewan ternak warga hanyut terseret arus.
Derasnya arus juga merenggut korban jiwa. Tujuh orang yang sebelumnya dinyatakan hilang, kini ditemukan dengan kondisi tak bernyawa.
Satu dari tujuh orang tewas merupakan balita berusia 3,5 tahun bernama Dian. Bocah perempuan itu ditemukan di Kali Paron, Desa Sidomulyo pada Jumat pagi (5/11/2021).
Korban lainnya yakni, Wiji (55), Sarif (60), Feri (30), Wakri (54) warga Desa Giripurno, Adi Wibowo (40) warga Jl Kartini Kota Batu dan yang baru ditemukan Feri warga Dusun Cangar, Desa Bulukerto. Feri ditemukan di Dusun Beru, Desa Bumiaji pada Jumat (5/11).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, petugas masih melakukan evakuasi material di titik lokasi banjir bandang. “Kami juga mencatat ada 23 warga yang terdampak kerusakan rumah. Untuk update terbaru nanti saya sampaikan,” jelasnya.
Paling Parah
Dia mengatakan biasanya air hujan cuma mengalir di sungai. Tapi kali ini meluber ke kawasan permukiman warga. "Ini merupakan yang paling parah, tidak tahu kenapa. Mungkin adanya alih fungsi lahan hijau di atas sana,” pungkasnya.
Banjir yang terjadi kali ini merupakan kejadian terparah dalam beberapa tahun terakhir di Kota Batu. Bencana hidrometeorologi dipicu cuaca ekstrem fenomena La Nina. BMKG memprediksi La Nina akan terjadi mulai November hingga Februari 2022. Di mana sepanjang masa ini intensitas curah hujan meningkat.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keselamatan warga yang berada di wilayah bantaran sungai menjadi prioritas. Mereka harus selalu waspada dan siaga. Dalam keadaan tanggap darurat, penduduk yang tinggal di wilayah bantaran sungai juga bakal dievakuasi demi keselamatan mereka.
“Evakuasi sementara demi memberikan keamanan dan keselamatan warga. Karena prediksi masih ada hujan susulan, sesuai dengan siklusnya ada proses rehabilitasi dan konstruksi,” kata Khofifah saat meninjau lokasi banjir di Kota Batu. (ndc)
No comments:
Post a Comment