JEMBER (DutaJatim.com) - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Jember hari ini, Kamis (25/11/2021) dipantau serius oleh pemerintah kabupaten. Pasalnya, proses suksesi yang melibatkan masyarakat langsung sebagai pemilih itu dikhawatirkan menyebabkan kerumunan dan ketidaktaatan terhadap prokes antisipasi bahaya Covid 19.
Bupati Jember, Hendy Siswanto mewanti-wanti agar semua komponen pemilihan kades yang terlibat benar-benar memperhatikan dan menjalankan standar prokes yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik. "Jika sudah selesai menggunakan hak pilihnya, segeralah menjauh dan pulang ke rumah masing-masing agar tidak terjadi kerumunan,"ujarnya ketika memberikan arahan pada apel pagi Satuan Polisi Pamong Praja yang akan diterjunkan untuk pengamanan pemilihan.
Menurutnya, pelaksanaan pilkades serentak, yang digelar pada tahun 2021 ini, berbeda dengan pelaksanaan pilkades sebelum-sebelumnya. Kalau sebelumnya, pelaksanaan Pilkades terpusat di satu titik atau tempat seperti balai desa. Namun untuk pilkades di masa pandemi saat ini, pelaksanaan pencoblosan terbagi beberapa titik TPS (Tempat Pemungutan Suara). Selain itu, pelaksanaan pencoblosan dilakukan 3 sesi.
"Sehingga undangan untuk warga yang punya hak pilih, juga dibagi menjadi 3 sesi, supaya tidak terjadi kerumunan," katanya.
Dia berharap pelaksanaan Pilkades serentak ini, mulai dari pra, hari H dan pasca pelaksanaan Pilkades, kondisi Kabupaten Jember tetap kondusif, hingga terpilih kades sesuai pilihan rakyat. Yang terpilih tidak larut dalam euforia kemenangan, yang bisa menyinggung perasaan pendukung lainnya.
"Calon yang terpilih nanti, agar tetap menghormati yang belum terpilih, anggap terpilihnya dalam Pilkades karena sudah gilirannya, dan yang kalah akan mendapatkan kesempatan pada Pilkades berikutnya," katanya. (han)
No comments:
Post a Comment