JAKARTA (DutaJatim.com) - Akhirnya Arab Saudi secara resmi mengundang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk bertemu dengan pihak Kementerian Urusan Islam Arab Saudi dan Kementerian Haji dan Umrah negeri kerajaan itu. Pertemuan kedua belah pihak diperkirakan menghasilkan kabar gembira bagi calon jamaah umrah dan haji Indonesia setelah dua tahun vakum gegara pandemi Covid-19.
Sebelumnya Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan dirinya akan ke Arab Saudi akhir Oktober 2021 lalu. Namun rencana itu batal sebab kementerian umrah dan haji Arab Saudi dikabarkan belum siap menerima kunjungan Menag RI mengingat ada pergantian pejabat.
Karena itu, Saudi pun mengundang resmi Menag RI. Pertemuan kedua belah pihak akan menjadi yang pertama setelah adanya pergantian menteri di masing-masing negara tersebut.
"Memang banyak pergeseran di sana juga menteri sudah berganti, menteri urusan haji dan Menteri Agama Republik Indonesia juga diundang dalam beberapa waktu ke depan untuk bisa bertemu dengan kementerian di sana juga, Kementerian Urusan Islam, syukur-syukur Insya Allah bisa bertemu Kementerian Urusan Haji semakin memperkuat," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief dalam Special Dialogue Okezone kemarin.
Dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia harus menyakinkan pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia sudah tidak banyak masalah dalam penanganan kasus Covid-19. Hal tersebut berkaca pada kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah melandai.
"Memang tugas kita secara umum, kita bangsa Indonesia kaum muslimin harus siap untuk berdisiplin, jangan sampai nanti banyak libur panjang terbuka, kita lengah terjadi seperti di negara-negara lain itu juga akan mempengaruhi proses negosiasi kita tentang umrah ya," katanya.
Hilman menambahkan, hasil pertemuan Menteri Agama di Arab Saudi nanti akan diumumkan dan disampaikan ke masyarakat. "Silaturahmi tentu saja antar menteri masing-masing mencari waktu. Menteri Saudi bisa, menteri kitanya enggak bisa. Mudah-mudahan tentu kita akan sampaikan kepada publik," katanya.
Hilman berharap dari hasil pertemuan tersebut ada kabar baik bagi penyelenggaraan ibadah umrah dan haji bagi calon jamaah Indonesia. "Ya itu yang kita harapkan, kalau orang ngundang masa enggak dikasih tahu hal yang baik. 'Anda diundang ke rumah saya, saya kasih kabar buruk ngapain, mending ditelepon saja atau enggak usah dikasih tahu'. Nah ini hal-hal yang mudah-mudahan ya kita bisa dari sisi kita, kita siap mekanismenya, siap protokolnya, siap infrastrukturnya, begitu klik sudah tinggal running," katanya. (okz)
No comments:
Post a Comment