PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam ditetapkan menjadi Bapak Leterasi Pamekasan dalam acara puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke 27 di Pamekasan, yang dilaksanakan di Pendopo Ronggosukawati Pamekasan, Kamis (25/11/2021).
Dalam acara ini juga lakukan launching program satu guru (Sagu) satu Buku (Sabu) menuju Pamekasan sebagai kabupaten lirerasi dan launching Museum Pendidikan Pamekasan yang berada di kompleks SDN Bugih III Jalan Kabupaten Pamekasan.
Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan Baddrut Tamam dinilai pantas untuk mendapat predikat sebagai bapak literasi, sebab selain memiliki kepedulian yang tinggi untuk pentingnya peningkatan minat baca bagi warga masyarakatnya, dia juga sebagai seorang penulis.
“Beliau pantas dijadikan sebagai Bapak Literasi Kabupaten Pamekasan. Karena Bupati Pamekasan sebagai pimpinan daerah adalah seorang penulis dan dia telah berhasil menulsi buku, salah satu bukunya yang terkenal berjudul Pesantren Nalar dan Tradisi,” katanya.
Soal kepantasan Pamekasan sebagai kabupaten literasi, juga karena banyaknya komunitas literasi di Pamekasan. Ada banyak komunitas antara lain Poteka, Songsong Senom dan Compok Literasi. Selain itu juga upaya Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip menjadikan pojok-pojok literasi di setiap instansi pemerintah.
Zaini mengungkapkan Pemkab Pamekasan telah banyak memberikan apresiasi terhadap tugas guru. Sebagai kado yang cukup indah bagi guru, pada tahun 2021 diluncurkan Keputusan Bupati pamekasan, untuk memberikan kesejahteraan kepada guru nonPNS di Pamekasan.
“Saat ini sudah tidak ada satu pun guru di sekolah dasar yang nonPNS yang tidak tersentuh oleh bantuan insentif bulanan. Semua guru honorer SD yang bukan ASN telah diberikan honor tetap bulanan sebesar Rp 600 ribu/bulan,” ungkapnya.
Dia berharap apa yang diberikan pemerintah daerah melalui keputusan bupati ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas guru di Pamekasan. Begitu juga apresiasi lain, yang telah diberikan pemerintah bagi para guru.
Pamekasan, lanjut Zaini, menjadikan pendidikan sebagai program prioritas, dan pada tahun 2022 menginginkan sebagai kabupaten literasi.
Upaya itu mulai dirintis sejak tahun 2018 dan pada tahun 2021 ini telah lahir 84 buku yang ditulis oleh para guru di Pamekasan yang sudah diterbitkan oleh penerbit Media Guru Indonesia.
Tentang museum pendidikan, Zaini mengatakan ini didirikan pada tahun 2021 sebaga tempat edukasi bagi para guru agar mengetahui bahwa proses pendidikan itu sangat panjang. Mulai dari yang sangat sederhana sampai pada proses yang cukup canggih seperti penggunaan teknologi saat ini.
“Tetapi dengan proses yang sederhana itu lahir sejumlah tokoh nasional. Itu bisa dijadikan pusat inspirasi museum pendidikan bagi guru bahwa dengan proses yang sangat sederhana kita berharap lahir generasi yang sangat hebat dari Pamekasan ini,” katanya.
Beberapa hal yang telah dilakukan Pemkab Pamekasan untuk menopang Pamekasan sebagai kota literasi, antara lain lahirnya Perbup Literasi. Yang kedua, ada Peraturan Bupati yang mengamanahkan agar Dana Desa sebagian untuk mendanai perpustakaan desa. Yang terakhir adalah tahun 2021 ada 6 sekolah yang perpustakaan sekolahnya sudah terakreditasi. (mas)
No comments:
Post a Comment