JEMBER (DutaJatim.com) - Banjir akibat luapan air sungai di kawasan Kecamatan Semboro Jember beberapa hari lalu menyebabkan warga mengalami krisis air bersih. Pasalnya, genangan air yang hingga saat ini masih belum sepenuhnya surut ditambah dengan banyak kotoran dan sampah yang masuk ke sumur warga dipastikan mencemari air bersih yang biasa dikonsumsi penduduk setempat.
Akibatnya, warga di area terdampak banjir dan sekitarnya mengalami kesulitan air bersih terutama untuk keperluan memasak, mandi dan mencuci pakaian karena air sumur mereka sudah tercemari.
Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari kepada sejumlah wartawan menyatakan bahwa saat ini BPBD bersama relawan masih melakukan assessment dampak banjir, termasuk juga terhadap sumur warga untuk mengatasi ancaman krisis air bersih, setelah tergenang banjir.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Jawa Timur, untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut," kata Sigit, Sabtu (13/11/2021) siang di lokasi banjir Desa Pondok Joyo Kecamatan Semboro.
Selama ini, sumur milik warga rata-rata terbuka pada bagian luar atas dan tidak ditutup sempurna. Ketika air sungai meluap seperti beberapa hari lalu, maka praktis sumur kemasukan air luapan sungai yang membawa berbagai material dan kotoran serta sampah.
Saat ini, BPBD sedang melakukan koordinasi dengan Dinas PU Provinsi Jatim untuk bersama-sama mengatasi kondisi tersebut. "Alhamdulillah, pihak PU Provinsi sudah menyatakan sanggup untuk mngupayakan pengurasan dan penyedotan sumur-sumur milik warga," terang Sigit.
Pantauan di desa terdampak banjir, upaya mengatasi kebutuhan air bersih dilakukan pemerintah dengan mensuplai air bersih dari luar daerah banjir. Bahkan Mobil Water canon milik Kepolisian Resort Jember saat ini dialihfungsi untuk menyuplai air bersih kelokasi banjir.
Mobil yang bisa mengangkut 7.000 liter air air bersih ini, siap mengirim air bersih ke lokasi banjir sesuai dengan permintaan masyarakat terdampak. (Ahmad Hasan Halm)
No comments:
Post a Comment