TULUNGAGUNG (DutaJatim.com) - Sebanyak 35 dari 257 kepala desa di Kabupaten Tulungagung menandatangani kerjasama dengan Bank Mandiri untuk program ‘Manajer Desa Bank Mandiri’. Penandatanganan kerjasama itu dilakukan di Waroeng Bima, Jl. dr Soetomo 102, Tulungagung, Sabtu malam, 5 Maret 2022. Program itu hasil kerjasama antara AKD Jatim, AKD Tulungagung, dan Bank Mandiri.
Jumlah 35 kades ini tahap awal mengingat situasinya masih pandemi Covid-19 sehingga tidak bisa melibat semua kades di Tulungagung. lantaran harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para kades yang hadir dalam acara launching manajer desa mandiri di Tulungagun ini mewakili kecamatan yang ada di daerah tersebut. Selanjutnya semua kades di Tulungagung akan menjadi manajer desa mandiri.
Selain 35 kepala desa sebagai langkah awal Manajer Desa Mandiri, acara tersebut juga dihadiri beberapa kepala desa di Tulungagung. Penandatanganan disaksikan Pembina AKD Jatim H. Dwi Putranto Sulaksono, Ketua AKD Jatim H. Munawar, Sekjen Saifullah Mahdi, beberapa staf Bank Mandiri, para pengurus AKD Tulungagung serta pejabat setempat.
Menurut Ketua AKD Tulungagung Muhammad Sholeh dan wakil sekretarisnya Hari Cahyono, sebanyak 35 dari 257 kepala desa di Tulungagung menandatangani kerjasama ‘Manajer Desa Mandiri’. Mereka adalah perwakilan tiap kecamatan, ditambah pengurus AKD Tulungagung. Sholeh dan Hari Cahyono berharap jumlah itu akan bertambah untuk ke depannya.
“Undangan memang terbatas, mengingat situasi pandemi Covid-19 varian omicron, kita menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Hari Cahyono, Wakil Sekretaris AKD, yang dibenarkan M. Sholeh, kepada DutaIndonesia.com, Sabtu malam.
Lebih jauh, Hari Cahyono mengatakan, respon para kepala desa yang hadir sangat antusias. Menurut Hari, pihaknya yakin program kerjasama dengan Bank Mandiri akan membawa manfaat besar untuk kemajuan ekonomi dan pengembangan usaha kecil di desa.
“Program Manajer Desa Mandiri dapat membantu warga melayani transaksi perbankan, termasuk pemberian kredit KUR kepada masyarakat desa,”kata M. Sholeh, yang dibenarkan Hari Cahyono.
M. Sholeh berharap program ini dapat menjadi solusi alternatif untuk memajukan ekonomi kerakyatan, mengingat keberadaannya yang langsung di bawah pengawasan kepala desa.
Sementara itu dalam sambutannya, Pembina AKD Jatim Dwi Putranto Sulaksono menyebutkan, dirinya kembali menginjakkan wilayah Tulungagung dan menyapa para kepala desa, setelah belasan tahun lalu saat mengawali upaya pemberdayaan kepala desa di Jawa Timur. Menurutnya, dari Tulungagung lah dirinya bersama Kades Bono, Moch. Moezamil mengumpulkan berbagai puzzle kepala desa di Jawa Timur untuk pembentukan Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur (AKD Jatim).
“Saat ini saya kembali ke Tulungagung dan beberapa kabupaten di Jawa Timur untuk menuntaskan tugas, yakni memberi bekal usaha kepada kepala desa untuk jadi bekal setelah nanti tidak menjabat, yakni menjadi manajer desa mandiri,”kata Dwi Putranto Sulaksono.
Dwi Putranto Sulaksono mentargetkan, program tersebut menyasar ke seluruh kepala desa di Jawa Timur, yang mencapai 7.724 desa. Dwi Putranto menegaskan, sejak awal membidani AKD Jatim dirinya ingin membantu kepala desa memberdayakan diri.
“Apalagi pada awal AKD berdiri posisi Kades dipandang sebelah mata dan hanya jadi ujung tombak sekaligus ujung tombok. Sebab pengabdian kades untuk warganya dilakukan secara total,”kata pria kelahiran Tuban, Jawa Timur itu.
Dwi Putranto Sulaksono mengatakan, program tersebut menjadi bagian dari kegiatan AKD Jatim untuk memberdayakan para kepala desa di Jatim, khususnya di Kabupaten Tulungagung. Menurutnya, program tersebut murni untuk kemakmuran dan kebaikan kepala desa di Jatim. Yang selanjutnya untuk kemakmuran desa dan kesejahteraan warganya.
Sebelumnya kerjasama manajer desa Mandiri sudah dilakukan di Bangkalan, Banyuwangi, Situbondo, Lumajang dan daerah lain. Selain Tulungagung, juga Kediri dan Bojonegoro. Selanjutnya program tersebut akan menyasar kepala desa di seluruh Jawa Timur, dan bahkan terdekat Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, serta Jombang, Ngawi, dan Trenggalek. (bdh/gas)
No comments:
Post a Comment