PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Selain Desa Toket, desa di Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur yang juga menjadi sentra batik tulis adalah Desa Klampar Kecamatan Proppo. Sama dengan Desa Toket, warga Desa Klampar, hampir semuanya menggeluti batik.
Salah satu pembatik Desa Klampar adalah Luluk Masluhah. Perempuan ini seluruh keluarganya berprofesi sebagai pembatik. Sehari-hari dia dan suaminya juga membatik. "Kalau di desa lain warganya jadi petani, di sini ya membatik," kata Luluk.
Meski usahanya masih bisnis rumahan yang turun temurun dari leluhurnya, tapi Luluk dan pembatik Klampar lain juga terus meningkatkan kemampuannya dalam membatik. Luluk misalnya mengikuti berbagai pelatihan sehingga kualitas Batik Klampar pun banyak diakui bukan hanya di tingkat lokal Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, tapi juga di sejumlah daerah lain di Indonesia. Pesanan kain dari Modiestee Batik, nama brand milik Luluk Masluhah ini, datang dari berbagai instansi Pemerintah maupun swasta.
Salah satunya pada 30 Januari 2022 lalu Luluk mendapatkan sertifikat uji kompetensi sebagai pembatik tulis warna sintetis Level II dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Batik Jakarta. "Meski kami sudah seumur hidup membatik, kami tetap ikut uji kompetensi agar batik kami lebih berkualitas dan diakui secara nasional. Ini agar pembatik Pamekasan, khususnya Desa Klampar, semakin baik mutunya," kata Luluk kepada DutaIndonesia.com Senin pagi.
Sudah banyak pesanan dari instansi pemerintah dan swasta di Indonesia. Kini Luluk berharap agar Batik Klampar bisa go global. Mendunia. Apalagi Bupati Pamekasan Baddrut Tamam gencar mempromosikan Batik ke tingkat nasional dan internasional. Rajin menggelar acara di sejumlah daerah.
"Inilah kenapa Batik Klampar perlu uji kompetensi, agar mendapat pengakuan nasional. Kalau perlu juga internasional. Saya sangat senang Bapak Bupati Baddrut Tamam mengenalkan Batik Pamekasan kepada Ibu Vanny Tousignant founder, desainer, dan owner New York Indonesia Fashion Week di Amerika. Bahkan Batik Pamekasan sudah tampil di International Fashion & Arts Week 11 Februari 2022 lalu. Itu menunjukkan batik kami sudah diakui dunia internasional," katanya.
Batik Klampar yang diproduksi oleh Luluk bercorak khas. Batik karakter antara lain dengan motif Garuda dan lain-lain, kebanyakan dari Klampar yang sudah bertahun-tahun digeluti warga desa ini.
"Ada banyak motif-motif saya yang limited. Misalnya motif Garuda. Mengapa? Karena bangsa Indonesia itu kan bhinneka tunggal ika. Garuda juga adanya di Indonesia, khas negara kita. Ini bisa disuka di tingkat internasional, menurut saya. Saya ingin Bu Vanny mempromosikan Batik Klampar di New York, saat acara New York Indonesia Fashion Week September mendatang," katanya. (gas)
No comments:
Post a Comment