MADIUN (DutaJatim.com) - Pemkab Madiun melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Madiun menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP (integrated participatory development and management of irigation project) Tahun 2022, Senin 13 Juni 2022. Sekolah lapangan ini bertempat di Desa Sukolilo, Kec. Jiwan Kab. Madiun.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Madiun melalui Pelaksana Teknis Kegiatan di Bidang Kelembagaan dan SDM, Neni Sulistiana, menjelaskan. tidak semua kelompok tani menerima program IPDMIP. Di Kabupaten Madiun ada 5 daerah irigasi (DI) yang masuk dalam program IPDMIP sesuai kesepakatan. Untuk DI Kedungrejo menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan DI SIM (Saluran Induk Madiun) menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
" Sebenarnya di Kabupaten Madiun banyak DI, namun yang menjadi kesepakatan ada 5 daerah irigasi yang masuk dalam IPDMIP yaitu DI Ketupu, DI Kawung, DI Sareng, DI Craken, " papar Neni.
Dikatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, pembinaan dan pelaksanaan sekolah lapang kepada para petani dan kelompok tani se-Kabupaten Madiun.
Adapun sasarannya, untuk pengunjung (tamu) adalah petani/kelompok tani yang tidak masuk dalam kawasan IPDMIP, sedangan yang dikunjungi (tuan rumah) adalah yang masuk dalam kawasan IPDMIP. Karena tidak semua desa masuk dalam kawasan IPDMIP. Pelaksanaannya secara bergilir di beberapa Kecamatan. Seperti Jiwan, Sawahan, Madiun, Balerejo, Dagangan dan Kebonsari.
" Dengan adanya kegiatan tersebut petani dapat berdiskusi, tukar pendapat dan pengalaman serta mampu memecahkan persoalan dengan pendampingan petugas dari dinas pertanian," kata Neni.
Neni berharap, kegiatan ini dapat memberikan informasi teknologi pertanian yang sedang berkembang, baik pra tanam maupun pasca panen. Dengan penerapan teknologi yang modern, petani akan lebih efektif dalam mengelola tanaman padi. Dia meyakini dengan teknologi yang modern dipadu kemahiran dan pengalaman petani dalam mengelola pertaniannya akan membawa hasil yang optimal.
" Dengan adanya ilmu yang diperoleh, petani semakin berdaya, efektif dalam budidaya pertanian sehingga hasilnya akan optimal dan muara akhir dapat mewujudkan kesejahteraan petani," katanya usai membuka kegiatan tersebut.
Koordinator PPL Kec. Jiwan, Budi Setyo U, menjelaskan kegiatan kunjungan antar desa SL IPDMIP antara lain cara sistem tanam jajar legowo (jarwo), pengendalian gulma dan rumput, penggunaan alat tanam, penggunaan pupuk kimia dan organik serta waktu tanam. Meski masing-masing desa atau petani berbeda aplikasi, setidaknya dapat memberikan tambahan pengetahuan. Seperti cara tanam jajar legowo, petani sudah sering mendengar tapi aplikasi dan perawatannya bagaimana, ini yang belum dilakukan.
" Melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami dan menindaklanjuti apa yang sudah diperoleh di sini." pungkasnya.
Diinformasikan, kegiatan SL IPDMIP dilaksanakan selama 24 kali, dibagi dalam 2 musim yakni musim penghujan dan musim kemarau. Dengan melibatkan petani sebanyak 25 hingga 30 orang. (her)
No comments:
Post a Comment