PONOROGO (DutaJatim.com)- Pabrik briket sampah di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican Kecamatan Ponorogo 7 bulan ini berhenti beroprasi. Sebanyak 4 mesin pencetak briket tidak berada lagi di tempat.
Di luar gudang hanya tampak tumpukan besi bekas mesin pemecah sampah bantuan dari Pemprov Jatim dan milik Pemkab Ponorogo yang dalam kondisi sudah dipreteli.
Dikonfirmasi terpisah soal ini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berdalih raibnya 4 unit mesin pembuat briket sampah lantaran masih diperbaiki di luar kota.
"Mesin-mesin itu saat ini masih dalam perbaikan di luar kota. Nanti bisa masuk lagi dengan model perjanjian kerjasama," katanya.
Ia berjanji pabrik briket sampah akan kembali beroprasi tahun ini, usai 4 unit mesin selesai diperbaiki. Sebelumnya selama beroprasi, Bupati mengaku belum ada pengunan sepeser pun dana APBD Ponorogo mengalir ke pihak ketiga pengelola briket sampah.
" Ini salah satu inovasi masalah persampahan di bumi reog. Agar sampah di hulu dan hilir bisa seimbang," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, awal pemerintahanya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjanjikan penyelesaian masalah sampah di TPA Mrican dengan pembuatan briket sampah. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun hadir melihat langsung dan mengaguminya lantaran produksi briket diklaim mampu mengurangi tumpukan sampah 30 ton perhari, dari total 90 ton sampah yang berada di TPA.
Ironi, pada Januari 2022 lalu, produksi briket berhenti beroprasi, lantaran pengelola pabrik briket terganjal legalitas, akibat belum adanya MOU produksi briket antara Pemkab dan Pihak Ketiga. (ndc)
No comments:
Post a Comment