SAMPANG (DutaJatim.com) - Seorang janda bernama Sutiah (54) yang beralamat di Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kec/Kab. Sampang, kini tengah viral. Video perempuan berusia setengah abad tersebut hidup bersama sejumlah anaknya tinggal di sebuah rumah yang sebagian atapnya tertutup dengan terpal, atau tidak layak huni banyak dibicarakan masyarakat.
Menurut warga sekitar, kondisi rumahnya itu cukup lama ditempati, yakni kurang lebih hampir sekitar setahun yang lalu. Warga pun berharap ada perhatian dari pemerintah daerah.
Mendengar informasi tersebut, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kab. Sampang, Mohammad Fadeli, S.Pd kemudian angkat bicara.
Moh. Fadeli menerangkan kalau kondisi rumah Sutiah memang sebagian atapnya mengalami kerusakan akibat terpaan bencana puting beliung pada akhir tahun 2021 lalu.
Pasca tertimpa bencana itu pihaknya mendatangi kediaman Sutiah dalam rangka penyaluran bantuan sosial guna mengurangi beban hidupnya.
"Waktu itu kami memberikan bantuan berupa sembako kepada saudari Nyonya Sutiah dan juga sebagai penerima bantuan PKH," ujarnya.
Tak berhenti di situ saja, dirinya juga melakukan beberapa langkah-langkah lainnya seperti mengajukan bantuan pembangunan Rumah Tak Layak Huni ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI, dan hasilnya mendapat respon positif.
Bahkan Kemensos melalui Balai Besar Margo Laras Pati, Jawa Tengah menerjunkan beberapa petugas untuk melakukan survey ke kediaman Sutiah sebagai bukti dari tindak lanjutnya.
"Di saat melakukan pengukuran dan pengecekan lainnya ternyata status lahan rumah tersebut terdapat beberapa ahli waris dan mereka ada yang enggan menerima bantuan pembangunan rumah itu," jelasnya.
Selanjutnya Kepala Dinsos-PPPA Kab. Sampang itu menambahkan dengan penolakan tersebut pihak Kemensos berinisiatif untuk memberikan bantuan dalam bentuk lainnya, akan tetapi sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada Sutiah.
Bantuan yang diberikan itu sendiri berupa uang untuk modal usaha beserta sepeda dan gerobak pada pertengahan tahun 2022, tujuannya yaitu agar Sutiah bisa berwirausaha, sehingga dapat pemasukan dalam hal memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari.
"Dengan tersiarnya kabar bahwa pemerintah daerah terkesan tutup mata terhadap salah satu warga yang tertimpa bencana bernama Nyonya Sutiah, informasi itu semuanya tidak benar. Sebelumnya kami sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada yang bersangkutan," pungkasnya. (isn)
No comments:
Post a Comment