Prof M. Mas`ud Said Ph.D, Ketua ISNU Jatim, menerima penghargaan MURI. |
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur untuk bersama-sama mendukung Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Hal itu disampaikan saat hadir dalam Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatim di UMM Dome, Malang Sabtu (25/3/2023). Sejumlah organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) juga terlibat dalam mengembangkan industri halal tersebut.
IKATAN Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur hingga ISNU Jepang, misalnya, sangat antusias menyambut ajakan Gubernur Khofifah untuk mengembangkan industri halal. "Ajakan Ibu Khofifah itu bagus bukan saja untuk Muhammadiyah, tapi juga kami di ISNU. Sekarang kami sedang menginisiasi untuk ikut mengembangkan industri halal Indonesia di Jepang. Hanya saja, domain ISNU di bagian mana, ini yang harus dibicarakan dulu," kata Dr H Miftakhul Huda M.Sc, Ketua ISNU Jepang, kepada DutaIndonesia.com, Rabu (29/3/2023).
Pria yang sekarang menjabat Disignated Asistant Professor di Nagoya University itu mengatakan bahwa industri halal di Jepang cukup maju. Jepang juga sangat membutuhkan banyak produk halal dari Indonesia, termasuk dari Jawa Timur. Bahkan, Jepang juga butuh tenaga kerja dari kalangan santri penyembelih hewan yang bersertifikat halal di banyak peternakan. Hal itu seiring mulai banyaknya wisatawan muslim berkunjung ke Jepang.
"Sebenarnya wisatawan dari China sangat banyak. Mereka kalau datang ke sini ber-bus-bus. Sementara dari kita masih bermobil-mobil. Karena itu Jepang serius menggarap industri halal," katanya.
Prof M. Mas`ud Said Ph.D, selaku Ketua ISNU Jawa Timur, malah sudah melangkah jauh terlibat dalam industri halal ini. Untuk itu peran ISNU Jatim sebagai mitra Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJBPH).
"Ibu Gubernur Khofifah sudah memberi peluang ekspor produk halal ke berbagai negara. Juga lewat kunjungan misi dagang Jatim ke lebih dari 11 provinsi, menguatkan pengiriman ekspor produk halal dari Jatim ke berbagai negara. Mungkin termasuk ke Jepang. Peran ISNU Jatim ada di hulu yaitu melatih 330 UMKM untuk sertifikasi halal," kata Prof M. Mas`ud Said kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Rabu (29/3/2023).
Bahkan, ISNU Jatim mencatatkan rekor sebagai mitra BPJBPH terbanyak sejumlah 3.500 orang. Selain itu, ISNU Jatim memecahkan rekor saat menyerahkan 100 Sertifikat Halal Gratis kepada UMK yang juga terbanyak secara serentak.
“ISNU Jawa Timur sedang dan terus berbuat untuk masyarakat. Salah satunya adalah pendampingan dan pendidikan untuk pendamping produk halal yang oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dikatakan terbanyak di Indonesia,“ kata Prof M. Mas`ud Said. Penghargaan itu diberikan di acara Festival Produk Halal Jatim Bangkit pada Sabtu (1/10/2022) lalu di Gedung Bundar Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dia mengungkapkan para pendamping Proses Produk Halal (PPH) juga mendapatkan gaji yang dihitung setiap pendampingan per-UMKM. “Pendamping itu yang telah meloloskan dan telah membina teman-teman itu ternyata ada gajinya. Satu pendampingan Rp 150.000. Ini ada yang sudah menerima gaji dari BPH Rp 7.800.000 dan oleh ISNU Jawa Timur tidak dipotong. Semua 100% tidak dipotong,” jelasnya.
Sebelumnya Dr Ali Masykur Musa, M.Si MHum selaku Ketua ISNU Pusat mengapresiasi atas kerja keras dari ISNU Jatim. Dia berharap ISNU melalui BPJPH mampu membuat suatu kawasan kuliner halal sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi.
“Saya memimpikan teman-teman BPJPH yang ada di Jawa Timur, coba buat izin namanya Kawasan Kuliner Halal. Saya ikut meresmikan satu program namanya kawasan Kauman Kuliner Halal di Solo. Jadi kalau orang datang ke Solo dan ingin makanan halal maka disambutlah di Kauman itu,” ungkapnya.
Sebelumnya Gubernur Khofifah saat hadir dalam Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatim di UMM Dome, Malang, Sabtu (25/3/2023) lalu menjelaskan bahwa untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia dibutuhkan pemikiran strategis dari para pimpinan dan tokoh Muhammadiyah, khususnya PWM Jawa Timur serta organisasi sosial kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya.
“Kekuatan Jawa Timur untuk menjadi pusat industri halal Indonesia sudah terwujud dan terus kita tumbuh kembangkan sehingga ketika Indonesia menjadi pusat Industri Halal dunia sesungguhnya Jawa Timurlah sentral dari pusat pertumbuhan industri halal tersebut. Dan itu adalah kita semua,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan bahwa saat ini starting point dalam melihat perkembangan ekonomi dunia adalah pada sektor modernisasi ekosistem digital . Seperti disampaikankan Jack Ma, Founder Alibaba Group, bahwa di tahun 2030, 99% UMKM dunia akan melakukan secara online dan 85% di antaranya akan melalui e-commerce.
“Maka jejaring lembaga-lembaga ekonomi di lingkungan Muhammadiyah akan mengalami penguatan yang luar biasa jika bersambung dengan kekuatan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah di mana saja. Menurut saya bukan hanya untuk jejaring market tetapi hal ini akan memberikan penguatan UMKM go global,” jelasnya.
“Ini menjadi penting untuk kita jadikan starting point kita, supaya proses untuk bisa membangun penguatan UMKM menjadi kekuatan yang bisa membangkitkan ekonomi Muhammadiyah dan ekonomi Indonesia sesuai tema kajian Ramadhan kali ini yaitu jihad ekonomi Muhammadiyah,” imbuhnya.
Kemudian, penguatan jaminan produk halal menurut Khofifah, sapaan lekatnya, juga tidak boleh dikesampingkan. Hal ini diperkuat dengan jumlah populasi masyarakat muslim tahun 2030 kira-kira 26% dari populasi masyarakat dunia.
Dirinya juga menyebut bahwa ini adalah market yang luar biasa. Selain itu, ia menyebutkan pasar produk halal Asia-Pasifik di tahun 2030 akan mencapai 62%, Afrika 15%, Timur Tengah 20% dan Eropa-US 3%. Kemudian, dirinya menambahkan bahwa produk halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat global.
Pengembangan kawasan industri halal di Jatim pun telah mendapat apresiasi dari Kementerian Perindustrian RI yang memberikan penghargaan kepada Jatim sebagai Best Province dalam Indonesia Halal Industry Awards 2022.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini kemudian juga menyampaikan bahwa kehadiran Kawasan Industri Halal di Sidoarjo juga harus diiringi dengan pengembangan SDM yang memadai. “Misalnya kita perlu penguatan pendampingan sertifikasi halal pada berbagai produk, di sini Muhammadiyah bisa mengisinya melalui potensi warga maupun perguruan tinggi Muhammadiyah” kata Khofifah.
Khofifah juga mengajak para keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur untuk terus menumbuhkembangkan berbagai teknologi pertanian modern dalam upaya peningkatan produktivitas bidang pertanian. Sebab, Gapoktan-gapoktan yang ada di Jatim memerlukan alsintan modern untuk meningkatkan produktivitasnya.
“Terlihat perbedaan signifikan antara panen manual dengan menggunakan alsintan modern. Alsintan ini menjadi penting untuk bisa menjaga kualitas yang memang sebetulnya bisa premium dan menambah produksi karena bisa mengurangi losesnya sampai 10%. Kita bayangkan manfaat dari alsintan bagi peningkatan produktivitas padi dan beras,” katanya.
Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono menyampaikan rasa terima kasihnya sekaligus rasa syukurnya atas beragam dukungan dari Gubernur Khofifah. Termasuk atas terselenggaranya Pelantikan PW Muhammadiyah dan PW Aisyiyyah Jatim. “Terima kasih banyak atas dukungan Ibu Gubernur, mohon dengan hormat agar bisa memberikan pengarahan bagi kami untuk meningkatkan ekonomi di masyarakat Muhammadiyah, Jawa Timur dan bagi bangsa Indonesia,” katanya. (gas)
No comments:
Post a Comment