Agus "Pego" Kurniawan |
PARIS (DutaJatim.com) - Diaspora yang juga pengusaha ekspor impor di Prancis, Agus "Pego" Kurniawan, siap membantu Pemprov Jatim dalam memasarkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Agus menawarkan tokonya yang berada di Yogyakarta, Bali, dan Prancis sebagai tempat promosi sekaligus penjualan produk UMKM Jatim tersebut.
"Saya siap membantu, tentu syaratnya, selama barangnya ada daya jual dan memang cocok dengan toko kita," kata Agus Kurniawan kepada wartawan DutaIndonesia.com dan Global News, Gatot Susanto, Rabu (31/5/2023). Agus sudah lama memiliki toko di Prancis. Dua tokonya itu ada di Kota Villeneuve-lès-Maguelone, sebuah kota di Prancis Selatan yang terkenal dengan pantainya yang indah. Nama tokonya Escale a Java dan Escale a Bali. Sedang di Yogyakarta diberi nama Oasis yang didirikan sejak 1992. Selain itu dia juga membuka toko di Bali.
"Saya selalu ada toko di Yogya, cuma pindah-pindah, sebab mencari lokasi yang strategis. Tiga syarat utama toko saya adalah, satu dua dan tiga itu lokasinya harus strategis. Selanjut barang (yang dijual), biasanya. Kalau saya tak balik syaratnya, tapi tempatnya harus strategis dan mendukung. Artinya, tempat masih sangat berpengaruh," katanya.
Agus baru saja membuka toko di kawasan Prawirotaman 1 No. 27 Yogyakarta. "Sebelumnya ada toko di kawasan Kasongan," ujarnya.
Semula Agus menyarankan agar Pemprov Jatim membuka rumah produk Jatim di Surabaya atau kota lain. Selanjutnya membuka rumah produk Jatim di Bali, mengingat banyak turis mengunjungi Bali dulu baru berwisata ke Jatim seperti Bromo atau Ijen. "Harus buka rumah produk Jatim untuk retail whole sale made to order," ujarnya.
Namun, bila ada kendala membangun rumah produk Jatim, dia menawarkan diri bisa memakai toko miliknya, baik di Yogyakarta, Bali, maupun yang ada di Prancis. "Ini lebih praktis dan mudah. Toko kami yang di Yogya dan Bali ini sebagai penggerak untuk ekspor ke Prancis," ujarnya.
Selama ini sudah ada produk Jatim yang dipasarkan di Prancis melalui Escale a Java. Produk itu berasal dari Madura yang kebanyakan berupa aksesoris. Selain itu juga ada dari Situbondo yang bentuknya kerajinan kerang. "Juga ada dari Banyuwangi dan Jember," katanya.
Agus ingin membawa produk-produk dari seluruh Indonesia ke Prancis. Bahkan bila memungkinkan akan memasarkan ke seluruh penjuru dunia. Saat ini baru produk dari Yogyakarta saja yang banyak dibawa ke Prancis. Karena itu, tagline dari toko Agus adalah "Dari Jogja Indonesia untuk Dunia."
"Kami mempunyai ide untuk tiap provinsi, terus global. Baik di Indonesia maupun di luar negeri, dengan dibantu oleh KJRI atau KBRI yang di-support oleh masing-masing provinsi dan BUMN," katanya.
Agus sudah banyak mengekspor barang kerajinan dan produk UMKM lain ke Prancis. Barang-barang itu, antara lain benda-benda antik hingga becak, yang dibawa dengan kontainer yang dikapalkan ke Prancis. Sesampai di kota Villeneuve-lès-Maguelone barang-barang dalam kontainer itu diturunkan di sebuah gudang yang luas untuk diperbaiki sebelum akhirnya dipajang di Escale à Java dan Escale a Bali. Agus dibantu teman-teman dan karyawan bulenya saat memproses barang-barang tersebut.
"Banyak orang asing yang istri atau suaminya orang Indonesia ikut membantu karena arahan dari pasangan Indonesianya. Tapi juga ada orang Prancis yang jadi anak buah saya. Para temanku itu ikut acara gotong royong. Kami membuat acara gotong royong untuk memperkenalkan budaya Indonesia di Prancis," katanya. (gas)
No comments:
Post a Comment