LUMAJANG (DutaJatim.com) - Dampak banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang menerjang desa-desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sungguh dahsyat. Sejumlah jembatan penghubung desa satu dengan desa lain terputus diterjang banjir air bah lumpur dan bebatuan Semeru. Selain itu, penutupan jalan juga dilakukan imbas dari banjir lahar dingin tersebut. Transportasi antar desa putus total.
Berdasarkan data BPBD Jatim hingga Jumat (7/7/2023) malam pukul 20.00 WIB, ada lima desa terdampak banjir lahar dingin Semeru, masing-masing:
1.Kecamatan Pronojiwo: Desa Sidomulyo dan Desa Pronojiwo.
2.Kecamatan Candipuro: Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng.
Banjir lahar itu terjadi akibat hujan deras yang sempat mengguyur kawasan Lumajang sejak Jumat (7/7/2023). Hujan lebat itu mengakibatkan longsor yang terjadi di Piket Nol Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang. Jalur itu ditutup sementara usai terjadinya longsor hingga menimbun rumah dan menewaskan tiga orang sekeluarga.
"Tim TRC PB BPBD Kabupaten Lumajang sudah melakukan asesmen di lokasi kejadian. Proses pembersihan material longsor di lokasi kejadian longsor, tepatnya di Piket Nol juga dilakukan. Kami di BPBD Jatim pun menerjunkan dukungan personel satu regu ke lokasi," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno mengatakan ada empat jembatan yang putus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru. Empat jembatan itu merupakan penghubung antar desa.
"Imbas banjir di 5 desa itu ada 4 jembatan yang terputus," ujarnya dikuti dari detik.com Sabtu siang.
Empat jembatan yang putus itu adalah:
1. Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro
2. Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.
3. Jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro
4. Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
Sementara jumlah warga pengungsi akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru ada 393 jiwa. Mereka berada di sejumlah titik pengungsian, seperti:
1.Balai Desa Tumpeng
2.Balai Desa Jarit
3.Balai Desa Penanggal
4.Rumah warga Desa Pasrujambe
5.Balai Desa Tambak Rejo
6.Pondok Pesantren Nursalam Desa Jarit
7.Kantor Kecamatan Pronojiwo.
"Kami terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sampai dengan saat ini, sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti, saat dikonfirmasi di Lumajang.
Para pengungsi ini juga terdiri dari lansia dan anak-anak. Saat ini, mereka membutuhkan tikar, selimut, makanan siap saji, peralatan mandi, diapers, hingga genset. (det)
No comments:
Post a Comment