MOJOKERTO (DutaJatim.com) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para tenaga pendidik dan peserta didik terus mengonsolidasikan semangat Jatim Cerdas sebagai bagian dari Nawa Bhakti Satya menyiapkan kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.
“Jatim Cerdas ini ada di dalam RPJMD dan akan terus dikonsolidasi penguatannya untuk menyiapkan SDM Jatim berkualitas dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” ungkapnya pada acara Jatim Cerdas di SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto, Kamis (6/7/2023) sore.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasinya terhadap para guru. Baginya, guru adalah sosok yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa melalui penguatan SDM di lini masing-masing.
“Mohon terus dijaga profesionalisme, keikhlasan dan mohon terus dijaga ketulusannya, mudah-mudahan menjadi amal jariyah panjenengan semua,” ujarnya.
Apresiasi ini diberikan, berkat kerja keras para tenaga pendidik di Jatim, sehingga berbagai prestasi mampu diraih Jawa Timur. Salah satunya, jumlah siswa yang diterima perguruan tinggi tanpa tes di Jatim merupakan tertinggi secara nasional. Prestasi ini secara konsisten terus dicapai selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2020.
Sebagai informasi, berdasarkan data Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jumlah siswa Jawa Timur yang diterima pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2023, sejumlah 23.477 orang (naik 31,84% dibanding tahun 2022 sebesar 17.807 orang).
Sementara untuk data tahun 2021 sebanyak 16.998, dan tahun 2020 sebanyak 13.803 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang diterima perguruan tinggi melalui tes, sejak tahun 2021 Jatim juga tertinggi. Tercatat tahun 2021 sebanyak 25.232, dan tahun 2022 sebanyak 26.781 siswa.
Untuk tahun 2023 masih menunggu, sebab masih ada jalur mandiri dan sebagainya. Mudah-mudahan Jatim tertinggi lagi tahun ini," harap Khofifah.
Capaian ini menjadi bukti bahwa lulusan SMA/SMK/sederajat di Jatim memiliki kompetensi unggul untuk bisa bersaing dengan daerah-daerah lain. Tak hanya itu, sejak tahun 2020 sampai 2022 Jatim selalu berhasil membawa pulang Juara Umum Olimpiade Sains Nasional.
“Untuk itu saya berpesan, Pak Kadindik tolong dijaga jangan sampai piala juara umum olimpiade sains nasional pindah ke provinsi lain,” ujar Khofifah.
“Bapak ibu guru juga, tolong dijaga siswa-siswanya. Baik fisiknya, lahirnya, kompetensinya, skillnya, serta karakternya. Kelak di tahun 2045 Indonesia Emas, merekalah yang akan mengisi profesi-profesi di semua lini,” lanjutnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89%, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54% dan per Agustus 2022 TPT menurun di angka 6,70%. Sehingga, tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan.
Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen.
"TPT ini terus menurun artinya tingkat keterserapan lulusan SMA/SMK di Jawa Timur ini sangat tinggi. Untuk itu, hampir di setiap kegiatan selalu ada MoU dengan dunia usaha dunia industri dunia kerja (Dudika)," terangnya.
"Bagi yang magang juga sudah banyak menerima golden tiket meskipun ijazahnya belum keluar, cukup disertai surat keterangan Lulus dari kepala sekolah mereka sudah bisa langsung bekerja. Semoga upaya-upaya ini bisa terus menurunkan TPT SMA/SMK di Jawa Timur," pungkas Khofifah.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut dilakukan pula penandatanganan MoU antara PT Bambang Djaya dan PT Kunyun Gravure Industries dengan SMKN 1 Pungging.
Sementara itu, Kadindik Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bentuk penguatan yang dilakukan pada sekolah-sekolah terutama sekolah kejuruan negeri. Sehingga lulusan SMK Negeri bisa langsung terserap ke dunia industri dan dunia kerja.
“Penguatan ini menyambung program yang telah dicanangkan oleh Ibu Gubernur yakni Jatim Cerdas. Melalui penguatan ini diharapkan para guru pendidik bisa meningkatkan mutu kualitas dari para siswa kita dimanapun mereka bersekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aries menjelaskan, penguatan ini nantinya akan disambung dengan adanya link and match antara dunia pendidikan dengan Dudika. Sehingga dunia pendidikan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan saat ini.
“Kami berharap baik sekolah negeri maupun swasta bisa mempercepat proses link and match ini. Sehingga nanti siswa-siswa bisa melanjutkan atau langsung menyesuaikan dengan lapangan pekerjaan yang ada,” tandasnya. (Nas)
No comments:
Post a Comment