Halili Yasin |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Musim panen tembakau tahun 2023 ini sangat bagus hingga harga jual tembakau pun mahal. Kondisi ini diharapkan akan tetap bertahan terus pada masa-masa yang akan datang. Lalu apa yang harus dilakukan oleh petani, pemerintah, hingga DPRD agar kondisi tata niaga itu terus membaik?
Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, Rabu (4/10/2023), menegaskan, bahwa semua pihak harus melihat secara komprehensif terkait tingginya harga tembakau tahun ini. Pertama, kondisi itu terjadi karena faktor sedikitnya lahan pertanian tembakau saat ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Ini terjadi karena banyak lahan pertanian yang tidak bisa digarap karena kemarau datang mendadak. Yang mengakibatkan banyak petani tidak bisa menanam tembakau karena lahan terlalu kering," katanya.
Kemungkinan kedua, banyak pabrik-pabrik besar sampai saat ini masih belum bisa memenuhi kuota dari kebutuhan yang ditetapkan oleh pabrikan. Hal itu ditambah lagi dengan banyaknya pabrik-pabrik rokok kecil termasuk juga pabrik rokok lokal yang tahun ini juga banyak melakukan pembelian tembakau.
"Dan saya tahu persis hal itu. Ini juga yang menyebabkan tambakau menjadi kurang, karena di teori ekonomi ketika kebutuhan melebihi ketersediaan barang, harga akan naik dan jika persediaan barang melebihi kebutuhan, maka barang pasti nanti akan turun. Itu biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Ketiga, kondisi baiknya tata niaga tahun ini juga dipengaruhi oleh keberadaan perusahaan rokok lokal di Pamekasan, di mana pengusaha rokok lokal Pamekasan banyak menyerap tembakau. Juga termasuk adanya peran dari P4TM sebagai organisasai petani dan pengusaha tembakau yang telah mengawal tata niaga dengan serius. "Saya lihat harga rata-rata sama," katanya.
Pemerintah tentu mengimbau kepada para pengusaha rokok agar memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak petani. Utamanya dalam harga. Selain itu juga perlu ada tim pemantau tata niaga tembakau yang betul-betul serius dan proaktif dalam mengawal tata niaga tembakau.
"Sehingga peluang atau potensi untuk terjadi kecurangan, termasuk juga tembakau Jawa masuk Madura, betul-betul bisa ditekan," katanya.
Tahun ini, kata dia, tata niaga itu relatif bagus, hampir tidak ada tembakau luar Madura yang masuk ke Madura. Kalau pun ada hanya kecil tapi tak sampai berpengaruh ke harga yang selama ini terjadi.
"Karena di Jawa pun sekarang harga bagus. Pemerintah juga punya andil di situ untuk tetap mengawal tata niaga tembakau ini supaya harga tahun depan tetap seperti tahun ini," jelasnya.
Dikatakan, perlu dilakukan persiapan untuk tahun depan. Dia memberi contoh petani tahun depan menambah jumlah lahan pertaniannya karena tergiur dengan harga sekarang. Namun yang terjadi hasilnya tidak bagus.
"Ini perlu diantisipasi. Tanah yang tak layak untuk ditanami tembakau bisa berpengaruh terhadap harga, ketika supplay melebihi demand, harga juga anjlok, yang jadi sasaran tembak mesti pemerintah dan DPRD," katanya.
Dia pun menyinggung kalau harga tembakau mahal, tidak ada masyarakat yang memuji pemerintah. "Tata niaga tembakau itu memang tidak ada kaitannya dengan kebijakan bupati, harga hingga Rp 75.000 sampai Rp 80.000 perkilo itu karena faktor kebutuhan dan cuasa sekarang bagus dan kebutuhan barang juga banyak," katanya. (Masdawi Dahlan)
No comments:
Post a Comment