Layani Rute Mojokerto (Terminal Kertajaya) – Gresik (Sub Terminal Balongpanggang)
MOJOKERTO (DutaJatim.com)- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Trans Jatim Koridor III di Wisata Bukit Kayu Putih Kab. Mojokerto, Rabu (18/10/2023). Peresmian ini juga sekaligus merupakan rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim.
Peresmian Pembukaan Koridor III Rute Mojokerto - Gresik ditandai dengan penekanan tombol oleh Gubernur Khofifah didampingi Ketua Komisi D dan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Bupati Mojokerto, Walikota Mojokerto, Bupati Gresik, Kepala Perwakilan BI Jatim, Dirut Bank Jatim, dan Kepala Dinas Perhubungan Jatim. Kemudian dilanjutkan dengan pemecahan kendi di depan salah satu armada bus. Serta peninjauan langsung kondisi di dalam Bus.
"Atas nama kita semua dengan memohon ridho dan barokah Allah SWT, maka Trans Jatim koridor III rute Terminal Kertajaya Mojokerto – Sub Terminal Balongpanggang Gresik, bersama-sama kita resmikan. Mudah-mudahan manfaat, sukses, lancar, barokah. Aamin Ya Rabbal alamin," kata Khofifah.
Trans Jatim Koridor III ini melayani rute Terminal Kertajaya Mojokerto – Sub Terminal Balongpanggang Gresik dengan melintasi 40 halte. Dengan jumlah armada bus yang dioperasionalkan sebanyak 20 bus dan 2 bus cadangan.
Armada bus Trans Jatim Koridor III dinamakan 'SUHITA', yang diambil dari nama Maharani Majapahit atau Ratu Majapahit keenam yang memerintah pada tahun 1429 - 1447 Masehi. SUHITA pada bus Trans Jatim ini merupakan kepanjangan dari Sarana angkutan Umum yang Hebat, Inovatif, Tepat, dan Akurat.
Bus ini beroperasi mulai pukul 05.00-21.00 WIB dengan headway jam sibuk 10 - 15 menit di jam sibuk dan headway jam non sibuk 30 menit. Khusus di tanggal 18-31 Oktober 2023, masyarakat bisa menggunakan Bus Trans Jatim Koridor III secara gratis.
Dengan diresmikannya Trans Jatim Koridor III ini, Gubernur Khofifah optimis ini menjadi bagian untuk mempermudah, mempercepat, menjangkau, dan menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Selain itu, keberadaan Koridor III ini tidak hanya membantu mobilitas masyarakat, tapi juga mampu meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena menghubungkan ke destinasi wisata.
"Trans Jatim koridor III ini menghubungkan dua wilayah melalui jalan penghubung dengan beberapa destinasi wisata yang dapat dinikmati masyarakat. Kami optimis selain mempercepat dan mempermudah mobilitas masyarakat, ini juga meningkatkan sektor ekonomi terutama dari sektor pariwisata. Salah satunya wisata alam Bukit Kayu Putih ini," ungkapnya.
Khofifah mengatakan, keberadaan bus Trans Jatim baik koridor I, II dan III, ini akan mempermudah mobilitas bagi warga di wilayah Aglomerasi Surabaya (Surabaya-Gresik-Sidoarjo-Mojokerto. Masyarakat cukup membayar 1 tiket umum sebesar Rp. 5.000,- atau Rp. 2.500,- bagi pelajar dan santri tiket. Dan untuk tiket terusan hanya satu kali bayar bisa berpindah di koridor yang lain dengan menunjukan karcis dan berlaku selama 2 jam.
"Salah satu destinasi wisata edukasi saat ini adalah Wisata Bukit Kayu Putih. Namun, ke depannya Trans Jatim akan bekerjasama dengan sektor wisata yang lain. Seperti di koridor sebelumnya, Trans Jatim bekerjasama dengan sektor UMKM, sektor pendidikan, dan kesehatan," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, Bus Trans Jatim memiliki berbagai fasilitas penunjang yang dapat dinikmati para penumpang. Dimana pembayaran Trans Jatim bisa menggunakan non tunai yaitu Qris, kartu elektronik (flazz, tapcash, brizzi, e money), dompet digital (ovo, dana, shoppe, gopay, astrapay, dll) dan e-wallet.
"Namun pembayaran juga bisa dilakukan secara tunai, agar semua kalangan masyarakat terfasilitasi untuk menaiki bus Trans Jatim," imbuhnya.
Tidak hanya itu, di dalam armada bus juga tersedia _running_ teks yang berfungsi memberikan informasi pada penumpang dalam bentuk teks maupun suara. Ada juga telematika serta CCTV di dalam bus yang bertujuan menjaga keamanan dalam bus.
"Di bus ini juga tersedia camera _Artificial Intelegent_ yang berfungsi untuk mendeteksi pengemudi mengantuk, main HP, dan melanggar kecepatan perjalanan. Serta mendeteksi yang melanggar marka dan terhubung dengan JTCC Dishub Jatim di Surabaya," katanya.
"Untuk kapasitas tempat duduk 20 seat dan kapasitas berdiri 10 _handle grip_. Terdapat fasilitas tempat duduk khusus prioritas (difable dan ibu mengandung). Dan ada juga pramugara dan pramugari yang bertugas melayani penumpang dalam perjalanan," lanjutnya.
Khofifah menambahkan, Trans Jatim juga memiliki fasilitasi aplikasi Trans Jatim – Ajaib (Aplikasi Jatim Informasi Bus) yang mempunyai beberapa fitur canggih. Yaitu pembelian tiket dengan skema e-wallet, _nearby bus_ untuk mengetahui kedatangan bus sampai di halte. AR shalter untuk mengetahui radius halte dengan menyalakan kamera.
"Kemudian fitur jumlah penumpang, fitur aduan masyarakat. Trans Jatim Ajaib juga terintegrasi dengan aplikasi Suroboyo Bus. Cukup dengan _download_ satu aplikasi Trans Jatim Ajaib, masyarakat bisa mengakses info dan operasional dari 15 Suroboyo Bus," katanya.
Bahkan, lanjutnya, aplikasi Trans Jatim – Ajaib ini masuk nominasi 10 besar di dunia kategori aplikasi navigasi dari app store / ios. Dan dari playstore / android berada pada rating 4+. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga masuk nominasi Inovasi Government Award 2023 mewakili Pemprov Jatim pada sektor aplikasi di kemendagri.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, sejak diresmikan, animo masyarakat terhadap Trans Jatim terus meningkat. Dimulai pada Koridor I yang diresmikan pada 19 Agustus 2022, pola shifting masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi (R2 / R4) beralih menggunakan transjatim dengan loadfactor 105% ditahun 2022 dan loadfactor 115% ditahun 2023.
Kemudian Trans Jatim Koridor II yang diresmikan 20 Agustus 2023 lalu, berhasil membantu menurunkan emisi gas buang di Jatim. Pemprov Jatim berkomitmen dengan adanya Trans Jatim ini membantu menurunkan polusi udara di koridor yang dilalui, karena Trans Jatim sudah menggunakan mesin Euro 4 (rendah emisi gas buang). Dan saat ini penumpang rata-rata Trans Jatim Koridor II mencapai 2.500 - 3.000 penumpang per hari.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Doddy Zulverdi turut menyambut baik peluncuran Trans Jatim Koridor III ini. Menurutnya Jatim memiliki ketahanan ekonomi yang luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Untuk itu peluncuran ini menjadi bagian untuk terus berusaha mencari peluang pengembangan ekonomi, salah satunya di bidang transportasi.
"Transportasi punya peran penting dalam mendorong mobilitas masyarakat makin tinggi dan menghubungkan pusat-pusat ekonomi baik yang lama dan baru. Mudah-mudahan Trans Jatim ini bisa memperkuat ketahanan ekonomi Jatim secara khusus dalam menghadapi tekanan ekonomi ke depannya," katanya.
Senada dengan Kalan BI Jatim, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati juga menyambut baik adanya Trans Jatim Koridor III ini yang melewati tiga kecamatan di Kab. Mojokerto yang terdiri dari 8 desa. Untuk itu ia berharap dengan adanya rute bus Trans Jatim yang melewati wilayah Kab. Mojokerto ini akan mengungkit ekonomi masyarakat yang ada di sini.
"Alhamdulillah kami bersyukur sekali. Memang untuk kondisi jalan yang dilewati Trans Jatim ini adalah jalan kabupaten yang dilewati mulai dari masuk ke terusan jalan sudah diperbaiki mulai dari tahun 2012 dan terakhir perbaikan dilaksanakan di tahun 2017. Memang perlu ada perbaikan lagi di beberapa titik, tentunya kami akan koordinasi dengan pihak terkait," katanya.
Kemudian, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan bahwa kehadiran Trans Jatim pada koridor III diyakini akan menggeliatkan aktifitas ekonomi dan UMKM, akses wisata hingga potensi wisata sungai yang menjadi ciri khas dari Kota Mojokerto.
"Kehadiran Trans Jatim ini kami yakini akan meningkatkan aktifitas ekonomi, wisata dan UMKM," ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebutkan bahwa peluncuran Koridor III Trans Jatim ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diupayakan Pemkab Gresik. Ia pun optimis Koridor III ini dapat mendongkrak pariwisata di Gresik, utamanya di Kecamatan Balongpanggang. Ia berharap destinasi wisata di Gresik dapat serasi dengan Kab. Mojokerto dan masyarakat Jatim lainnya.
"Seperti Nawa Bhakti Satya kami membuat sembilan langkah kerja namanya Nawa Karsa. Salah satunya adalah yang kami adopsi adalah sarana transportasi terpadu. Alhamdulillah perhatian Bu Gubernur luar biasa sehingga Kabupaten Gresik sudah terintegrasi dengan Trans Jatim koridor I Gresik - Surabaya - Sidoarjo yang sangat dirasakan sekali," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut menyerahkan secara simbolis Jaminan Ketenagakerjaan kepada Petugas Trans Jatim didampingi Ka. Dishub Prov. Jatim dan BPJS Ketenagakerjaan. (Nas)
No comments:
Post a Comment