JAKARTA (DutaJatim.com) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan program hilisasi yang dijalankan oleh perusahaan pelat merah telah berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga mampu menyerap tenaga kerja.
Program hilirisasi produk pertambangan nasional utamanya telah dijalankan oleh Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID. Dari upaya peningkatan nilai tambah tersebut, Indonesia menjadi mampu salah satu pemain kunci dalam rantai pasok global.
“Ini adalah program besar dari pada Bapak Presiden [Joko Widodo]. Bagaimana kita bisa melihat impact hilirisasi ini tidak hanya membuka lapangan pekerjaan tetapi juga nilai perdagangan Indonesia dengan banyak negara lain ini menjadi sebuah keseimbangan,” katanya.
Erick melanjutkan, satu proyek yang menjadi perhatian Presiden adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek strategis nasional (PSN) ini dapat memurnikan bijih bauksit menjadi alumina hingga 1 juta ton per tahun.
Keberadaan smelter ini akan melengkapi proses hilirisasi produk bijih bauksit menjadi aluminium, sehingga dapat menjadi substitusi impor produk luar negeri, dan mampu meningkatkan penghimpunan devida di dalam negeri.
“Kemarin yang baru saja dilihat oleh Bapak Presiden di Mempawah, bagaimana aset refinery bauksit ini menjadi turunan hilirisasi ke depan,” tuturnya.
Di samping itu, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan Bisman Bakhtiar menilai secara umum Grup MIND ID telah mencatatkan kinerja positif selama setahun terakhir terutama dalam upaya mendorong hilirisasi produk pertambangan nasional.
Menurutnya, peran holding dalam mendukung dan mengkoordinasikan hilirisasi ke Anggota Holding. Beberapa produk tambang yang terus didorong adalah nikel, tembaga termasuk bauksit. Dia pun berharap MIND ID turut memperkuat hilirisasi yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia.
“Secara umum kami melihat kinerja Grup MIND ID cukup bagus, peran holding dalam mensupport dan mengkoordinasikan hilirisasi cukup maksimal,” ujarnya. (Nas)
No comments:
Post a Comment