SIDOARJO (DutaJatim.com) - Semua sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Jatim mengadakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Begitu juga dengan SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo. Acara yang dikemas dalam bentuk Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) itu digelar di Auditorium SMAMDA Sidoarjo, Kamis (18/7/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh siswa baru sejumlah 410 orang. Selain itu juga diikuti anggota IPM (OSIS) dan guru serta karyawan yang memberi tugas, serta panitia. Tampak hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Tirto Adi didampingi Kepala Sekolah SMAMDA Sidoarjo, Zainul Arifin, S. Kom., M.M.
Kadindik Sidoarjo, Tirto Adi dalam kesempatan itu mengatakan, acara Fortasi mengingatkan kepada seluruh siswa peserta Fortasi agar berhati-hati menggunakan HP atau ponsel. "Sebagai orang dewasa kita berkewajiban untuk memverifikasi anak-anak dan mengarahkan anak-anak kita supaya menggunakan HP sesuai fungsinya. Kalau tidak menggunakan HP tidak mungkin, karena era teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Jadi harus bisa mempergunakan HP secara proporsional dan sewajarnya," kata Tirto Adi.
Menurut dia, HP memang kita pakai sebagai tools atau alat untuk membantu, meringankan dan memudahkan apa yang diperlukan oleh manusia, misalnya mencari informasi apa saja tinggal klik. "Yang terpenting anak-anak kita arahkan, HP hanya sebagai sarana," ujarnya.
Ditambahkan pula, bahwa tugas orang tua di rumah dan guru-guru di sekolah mengarahkan anak-anak untuk menghindari generasi rebahan, hindari generasi merunduk. "Kompetensi sosial anak-anak harus terus dikembangkan," pesannya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAMDA Sidoarjo, Zainul Arifin, S. Kok., M.M., menjelaskan bahwa sekolah lain istilahnya MPLS yang kegiatannya hampir sama, hanya saja di SMAMDA Sidoarjo lebih banyak pada pengenalan pembelajaran di sekolah, tidak hanya lingkungan tapi semuanya termasuk manajemen sekolah. SMAMDA sudah menggunakan sistem informasi yang cukup bagus, apalagi sekarang sudah tahunnya teknologi sehingga semuanya berbasis website.
"Bagaimana anak menggunakan sistem informasi siswa yang melalui website SMAMDA," paparnya.
Dijelaskan pula, kegiatan ini meliputi pengenalan sistem sekolah, salah satunya pembayaran uang sekolah secara e money termasuk di dalam kantin di Smamda. "Anak-anak juga dikenalkan lingkungan termasuk sekarang ini, anak-anak juga tidak boleh membawa air minum, cukup membawa Tumbler karena kita punya produksi yang dari air tanah untuk dijadikan air minum yg higienis," jelasnya.
Terkait bullying, Zainul menegaskan bahwa di SMAMDA tidak menerapkan sistem senioritas siswa, semua sama. Bahkan di depan pintu gerbang masuk SMAMDA Sidoarjo terpasang spanduk kain MoU kepada seluruh siswa untuk menolak bullying. (win)
No comments:
Post a Comment