Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dua Desa di Madiun Terima Bantuan Dana PISEW Rp 500 Juta

Wednesday, September 4, 2024 | 06:01 WIB Last Updated 2024-09-04T05:30:02Z
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Dusun Bagasem Desa Pilangkenceng - Madiun.


MADIUN  (DutaJatim.com) - Dua desa di Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun yakni Desa Pilangkenceng dan Desa Sumbergandu telah menerima bantuan dana Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2024 sebesar Rp 500 juta. Adapun sasaran pembangunannya adalah   perbaikan (rehab) jalan poros  di Desa Pilangkenceng dan pembangunan tanggul penahan tanah (TPT) di Desa Sumbergandu.


Camat Pilangkenceng, Basudewo Aji Pamungkas, mengatakan, bantuan PISEW di Kecamatan Pilangkenceng berada di dua desa yakni desa Pilangkenceng dan desa Sumbergandu. Secara fisik bantuan tersebut intinya  untuk meningkatkan ekonomi sosial masyarakat. Kegiatan ini sepenuhnya melibatkan masyarakat, mulai perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. 


“ Harapannya  (PISEW) dapat mendukung kegiatan ekonomi sosial masyarakat yang muara akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” kata  Basudewo.


Kepala Desa Pilangkenceng, Agus Supriono mengungkapkan tahun ini memperoleh bantuan dana PISEW sebesar Rp 233 juta yang digunakan untuk membangun (rehabilitasi) jalan poros yang ada di Dusun Bagasem Pilangkenceng. 


“ Tahun ini (2024) dapat  233 juta rupiah untuk perbaikan jalan di dusun Bagasem,” ungkap Agus.


Menurutnya, penentuan lokasi pembangunan berdasar pada musyawarah bersama semua unsur masyarakat dengan mempertimbangkan skala prioritas. 


“ Jalan poros di sini yang mengalami kerusakan cukup banyak. Namun, berdasar musyawarah dan skala prioritas mendahulukan yang berada di Dusun Bagasem,” ujarnya.


Sementara, Ketua Kelompok Kerjasama Antar Desa (KKAD), Hartadji menjelaskan volume pembangunan jalan poros  (pavingisasi) dengan ukuran 0,08 M x 3,5 M x 411 M. Dengan menggunakan skema padat karya tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku.


“ Mulai normalisasi hingga finishing menggunakan tenaga kerja lokal (warga setempat),” jelasnya.


Disebutkan, sebelumnya jalan tersebut (sasaran pembangunan) sudah diaspal namun kerusakannya parah sehingga perlu adanya perbaikan. Mengingat jalan poros tersebut merupakan aksesbilitas jalan ekonomi dari dan ke Dusun Bagasem. Memilih paving karena perawatannya lebih mudah dibandingkan aspal maupun rabat beton.


“ Dengan adanya perbaikan jalan tersebut, akses transportasi untuk pertanian, perdagangan (pasar) dan menuju industri pabrik sepatu semakin lancar,” pungkasnya. (her)




No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update