PAMEKASAN (DutaJatim.com) - PJ Bupati Pamekasan Masrukin SSos MSi menegaskan bahan baku yang akan digunakan untuk program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto tidak perlu mendatangkan dari luar daerah, harus disediakan sendiri oleh Pamekasan.
Hal itu disampailkan Masrukin pada saat menjadi pembicara dalam acara Sarasehan Literasai Media yang digelar Aliansi Jurnalis (AJP) yang digelar di Azana Stile Front One Hotel Jalan Jokotole Pamekasan, Kamis (19/12/2024).
“Pak Presiden sudah merencanakan makan gratis, bahan bahan pokok yang dibutuhkan program makan gratis paling tidak disiapkan oleh Pemkab Pamekasan. Sesuai dengan potensi yang ada. Saya hitung untuk makan gratis ini tidak perlu datangkan ikan laut dari luar, kita surplus, dan disebar di seluruh desa,” katanya.
Dia juga menegaskan kebutuhan akan daging, misalnya, itu tidak perlu mendatangkan daging dari luar Pamekasan. Karena itu para pengusaha daging sapi perlu terlibat. Begitu juga halnya dengan kebutuhan telur, pengusaha ternak ayam petelur juga tinggal mengatur bagaimana mensiasatinya agar kebutuhan makan gratis bisa dipenuhi sendiri.
“Komponen yang dibutuhkan makan gratis di atas semua tersedia di Kabupaten Pamekasna sehingga tidak butuh mendatangkan dari luar kota. Ini adalah tantangan potensi yang di program makan gratis, artinya korporasi harus digenjot untuk saling melengkapi,” ujarnya.
Karena itu dia berharap pada kalangan korporasi atau perusahaan agar bisa berkontribusi dengan cara membangun sinergi positif antara pengusaha dengan korporasi lainnya, juga dengan Pemkab terus terjalin dalam membangun Pamekasan dari seluruh aspeknya.
Tertinggi
Sarasehan Literasi Media yang digelar AJP bertema Peran Korporasi dan Media dalam Pembangunan Pamekasan, menghadirkan banyak pembicara di antaranya, PJ Bupati Pamekasan, Ketua DPRD Pamekasan, Kepala Bea Cukai Madura, Ketua HIPMI Pamekasan, Kapolres Pamekasan, Dandim 0826 Pamekasan, kalangan pengusaha dan juga perwakilan NU dan Muhammadiyah Pamekasan.
Muhammad Sahirul Alim Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Madura, mengatakan hingga akhir tahun 2024 ini penerimaan negara dari sektor cukai rokok di Madura mencapai Rp 11,4 triliun. Jumlah ini merupakan angka tertinggi selama ini karena sebelumnya tidak pernah mencapai angka setinggi itu.
Dana itu, kata dia, akan sangat bermanfaat dalam peningkatan pembangunan di Madura. Karena pendapatan yang masuk ke negara sebagian akan dikembalikan lagi ke daerah dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau.
Jumlah dana Rp 1,1 trilun itu diperoleh dari penebusan cukai oleh perusahaan rokok yang ada di Madura. Hingga kini total perusahaan rokok yang menyetor mencapai 270 perusahaan. Dari jumlah itu perusahaan paling banyak berasal dari Pamekasan mencapai 251 perusahaan. (mas)
No comments:
Post a Comment